Warga Wuhan, Tiongkok, nekat menggelar pesta besar-besaran merayakan kasus Covid-19 yang sudah berhasil dikendalikan. Apa yang dilakukan warga Wuhan itu dikritik warga dunia lantaran dianggap bersenang-senang di tengah penderitaan negara-negara lain yang masih berjuang mengendalikan pandemi.
Virus Korona yang disebut-sebut awalnya muncul di Pasar Basah, Wuhan, kini diklaim sudah berhasil diatasi di kota tersebut. Meski dikritik, media pemerintah Tiongkok justru membela penduduk Wuhan. Seperti diketahui, ribuan orang merayakan festival musik Pool Party di Wuhan pekan ini. Mereka berdesakan di depan panggung.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (21/8), sebuah foto dari AFP terkait pesta dansa tersebut mendapat tanggapan negatif terkait kembalinya Wuhan ke kehidupan normal. Sebuah halaman depan surat kabar di Australia memberi judul berita terkait itu sebagai ‘Pesta Besar Tiongkok’ dan ‘Dunia Membayar Harga Virus’.
FRONT PAGE 📰
— The Daily Telegraph (@dailytelegraph) August 18, 2020
Read today's paper: https://t.co/H9DzehmZVI pic.twitter.com/5ygCfbwLQ8
Pihak berwenang Tiongkok mendapatkan kritik deras atas upaya awal untuk menutupi wabah virus Korona. Kritik juga berdatangan di media sosial yang mengatakan pesta di Wuhan adalah tamparan bagi wajah seluruh dunia. “Mereka berpesta seperti virus tidak ada lagi,” kata netizen.
Wuhan wave.
— AFP news agency (@AFP) August 17, 2020
People watch a performance as they cool off in a swimming pool in Wuhan, China pic.twitter.com/sPIdpAmQ6G
Pada Rabu (19/8), Global Times mengatakan Wuhan sekarang menyambut kedatangan turis, dan ekonominya bangkit. Tiongkok mengklaim tindakan pencegahan yang ketat memberi keuntungan.
Wuhan sebelumnya menghentikan lockdown pada April lalu setelah 76 hari terkunci. Wuhan mengalami gelombang kedua hanya sebulan kemudian. Pihak berwenang memberlakukan kembali beberapa tindakan dan mengunci beberapa bagian kota, dan meluncurkan program pengujian masal untuk semua penduduk. [Jp]